bahan baku pakan
Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak, sedangkan bahan pakan adalah bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau bahan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah maupun yang belum diolah. Kualitas bahan pakan ditentukan oleh kandungan nutrien atau komposisi kimianya. Berdasarkan kandungan Nutrisinya, pakan bisa dikalsifikasikan menajdi beberapa kelas, yaitu:
- Sumber Energi (High – Energy Feeds)
Bahan makanan dapat dikatakan sebagai sumber energi bila pada bahan makanan itu unsur nutrisi terbesar yang dikandungnya adalah energi dan unsur lainnya kecil atau bersifat melengkapinya saja. Bahan makanan sumber energi berasal dari biji- bijian dan limbah prosesing bijian itu. Termasuk kelompok ini adalah bahan – bahan dengan protein kasar dengan kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18% atau dinding sel kurang dari 35% . Kelompok serealia/ biji-bijian (jagung, gandum, sorgum), kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan), kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon, dan hasil sampingannya). Contoh : benih padi, sorgum putih, sorgum coklat, tepung daun pepaya, ampas kelapa, biji bunga matahari, dedak, biji jagung, tepung gaplek, millet putih, onggok, tetes, bekatul.
- Sumber Protein (High – Protein Feeds)
Sumber protein merupakan pakan yang mengandung protein kasar 20% yang terdapat pada hewan maupun tumbuhan misalnya, bahan pakan yang berasal dari hewan (termasuk bahan yang disilase), bungkil-bungkilan dan beberapa bahan lain. Semisal bungkil kelapa, bungkil kelapa adalah limbah dari pembuatan minyak kelapa yang merupakan bahan makanan yang biasa diberikan kepada ternak. Bungkil kelapa ini mempunyai kandungan gizi yang cukup, misalnya adalah protein 17,09% dan kandungan gizi lainnya. Bahwa bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa. Kandungan gizinya antara lain lemak 9,44%, protein 17,09%, karbohidrat 23,77%, abu 5,92%, serat kasar 30,4% dan air 13,35%. Contoh : Top Mix, Kulit Kacang Tanah,Kulit Ari Tempe, Tepung Turi, Biji Kacang Hijau, Biji Kacang Tanah, Tepung Ikan, Tepung Daun Lamtoro
- Sumber Mineral (Mineral Supplements)
Sumber mineral adalah segala bahan yang mengandung cukup banyak mineral dan fosfor. Bahan pakan yang masuk dalam kelas ini, bahan-bahan tersebut antara lain adalah premik, tepung batu, tepung tulang dan ultra mineral. Selain itu sumber mineral antar lain adalah tepung tulang dan bahan-bahan hasil pertambangan. Selain itu juga mengandung kalsiun dan fosfor, dimana sangat dibutuhkan oleh ternak untukpertumbuhan dan pembentukan tulang. Bilamana ternak kekurangan akan kalsium dan fosfor ini, maka ternak pertumbuhan ternak akan terganggu. Bahwa Kalsium dan fosfor merupakan unsur mikro yang penting karena beberapa alasan yaitu kalsium dibutuhkan ternak untuk perumbuhan dan pembentukan tulang, tubuh ternak tersusun atas 70%-80% Ca dan P, kalsium dan fosfor diperlukan sebagai sumber mineral. Apabila kekurangan Ca dan P maka efek yang terjadi pada ternak adalah pertumbuhan terhambat, produksi telur dan daging menurun serta tulang mudah patah. Contoh : ultra mineral, tepung kapur, pasir, garam dan tepung cangkang kerang.
- Sumber Vitamins (Vitamin Supplements)
Merupakan bahan pakan yang cukup banyak mengandung vitamin. Tidak ada satupun bahan pakan yang masuk dalam kelas ini, sehingga vitamin banyak terdapat pada hijauan. Sumber vitamin yang dimaksudkan disini termasuk ensilasi dan ragi. Pemberian vitamin atau bahan pakan yang mengandung vitamin yang kurang akan menyebabkan ternak mudah terserang penyakit. Apabila kebutuhan vitamin tidak terpenuhi pada ternak, maka akan timbul penyakit defisiensi vitamin. Vitamin ada dua jenis yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang tidak larut dalam air. Contoh : vita chicks, jeruk nipis.
- Sumber aditif.
Adalah bahan yang ditambahkan kedalam ransum dengan jumlah sedikit dengan tujuan tertentu. Dari hasil praktikum tidak ditemukan bahan pakan yang masuk dalam kelas ini, sehingga tidak sesuai dengan pendapat Purbowati dan Rianto (2005) yang menyatakan bahwa bahan pakan yang masuk dalam kelas ini meliputi antibiotik, hormon dan obat-obatan. Adapun hubungan antara bahan pakan dengan bahan additive ini adalah bahwasanya bahan additive digunakan untuk meningkatkan kualitas produk. Hal ini sesuai dengan pendapat Alamsyah (2005) yang menyatakan bahwa beberapa informasi penting untuk bahan tambahan atau additive sehubungan dengan pengolaan pakan ternak adalah bahan additive diberikan atau ditambahkan ke dalam pakan dalam jumlah sedikit, bahanadditive ini diperlukan agar produksi pakan optimal.
Contoh : jahe, kunyit, cuka dixsi, urea, temulawak.
Komponen dari bahan makanan yang dapat dicerna/diserab dan digunakan dalam tubuh ternak yang terdiri dari ; air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sedangkan pakan yang diklasifikasi berdasarkan asalnya, bentuk fisiknya dan kandungannya.
Dikutip dari:
Buku Profil Bahan Pakan Lokal. Subdit Bahan Pakan Ternak. 2013
Leave a Reply