Halo semua pelanggan nusfeed.id, kali ini kami akan membahas tentang tata cara penyimpanan bahan baku pakan ternak. Tata cara di sini sebenarnya bisa juga diterapkan pada jenis bahan baku pakan lainnya serperti ikan dan ruminansia. Nah, ini kami informasikan agar anda tidak bingung bagaimana teknik penyimpanan pakan bagi yang mau mulai usaha atau anda yang masih bingung ketika harus stocking banyak seperti saat libur lebaran kemarin.
Penyimpanan bahan baku pakan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara-cara penyimpanan ini disesuaikan dengan jenis dan spesifikasi bahan pakan untuk mempermudah proses penyimpanan dan pembongkaran kembali bahan yang disimpan. Beberapa cara penyimpanan tersebut antara lain penyimpanan di dalam gudang dengan kemasan, penyimpanan di dalam gudang dalam bentuk curah di lantai gudang, penyimpanan dalam bentuk curah di dalam tangki dan penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo, dan cara penyimpanan lainnya.
- Penyimpanan dalam bentuk kemasan di dalam gudang Bahan pakan disimpan di dalam gudang dalam bentuk kemasan. Sebelum disimpan di dalam gudang, bahan pakan terlebih dahulu harus dikemas di dalam karung. Jenis karung yang digunakan dapat berupa karung plastik maupun karung goni, atau kombinasi diantara keduanya. Untuk bahan pakan tertentu bahkan ada yang dikemas dalam kantong yang terbuat dari kertas.
Gambar 1. Penyimpanan Bahan Pakan Kemasan
(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
- Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam gudang Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam gudang artinya bahwa bahan pakan ditumpah di lantai gudang yang sudah diberi sekat atau tanpa sekat.
Gambar 2. Penyimpanan Bahan Pakan Curah
(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
- Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo artinya bahwa bahan pakan disimpan dalam bentuk curah di lantai di dalam ruang penyimpanan khusus yang berbentuk silinder yang disebut dengan silo. Lantai gudang (lantai silo) membentuk kerucut dengan posisi yang runcing berada di bawah, sehingga bahan pakan akan mengumpul ke bawah. Proses penyimpanan dan pembongkarannya memerlukan bantuan sistem transport (conveyor) yang dijalankan secara otomatis dengan menggunakan tenaga listrik. Penyimpanan cara ini biasanya dilakukan untuk bahan pakan yang berbentuk biji-bijian, seperti jagung kuning.
- Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam tangki Penyimpanan cara ini digunakan untuk bahan pakan yang berbentuk cair. Seperti tetes (molasses) atau minyak nabati. Penyimpanan cara ini biasanya dilengkapi dengan pompa untuk mempermudah proses pengeluaran bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pakan.
- Penyimpanan dalam bentuk lain
Bahan pakan tidak selamanya dalam bentuk kemasan karung, baik karung goni, karung plastik, maupun kantong (zak) yang terbuat dari kertas, ataupun dalam bentuk curah. Ada kalanya bahan pakan tersebut dikemas dengan menggunakan kardus, kaleng maupun drum. Bahan-bahan ini biasanya terdiri dari obat-obatan, vitamin dan asam amino. Untuk bahan –bahan ini sistem penyimpanannya sama seperti penyimpanan di dalam gudang, tetapi memerlukan persyaratan dan perlakuan khusus sesuai dengan karakteristik bahannya, misalnya harus di ruang ber AC.
Gambar 3. Penyimpanan Asam Amino dengan kemasan kardus
(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
Berbagai macam cara penyimpanan seperti disebutkan di atas tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini suatu perbandingan keuntungan dan kerugian antara sistem penyimpanan dalam karung dan penyimpanan dalam bentuk curah.
Tabel. Keuntungan dan Kerugian Sistem Penyimpanan Bahan Pakan
No. | Faktor | Sistem | Sistem Curah | ||||||||
Karung | |||||||||||
1. | Fleksibilitas | fleksibel | Tidak fleksibel | ||||||||
2. | Kemungkinan | Kurang penuh | Penuh | ||||||||
mekanisasi | |||||||||||
3. | Penanganan | Lambat | Cepat | ||||||||
4. | Tumpah, ceceran | Banyak hilang | Sedikit hilang | ||||||||
5. | Modal | Kecil | Besar | ||||||||
6. | Biaya Operasi | Tinggi | Rendah | ||||||||
7. | Bahaya serangan | Merajalela | Tidak banyak | ||||||||
tikus | |||||||||||
8. | Serangan hama | Berulang-ulang | Jarang berulang. | ||||||||
Referensi: Agribisnis Pakan Ternak Unggas. 2013. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud.
Leave a Reply