Limbah tanaman jagung untuk pakan ternak ruminansia


 
Pohon jagung siap panen.
Ternak ruminansia adalah mamalia berkuku genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, dan kijang yang merupakan sub ordo dari ordo Artiodactyla. Nama ruminansia berasal dari bahasa Latin “ruminare” yang artinya mengunyah kembali atau memamah biak, sehingga dalam bahasa Indonesia dikenal dengan hewan memamah biak.

Tanaman jagung sangat berperan penting bagi pakan ternak, tidak hanya biji atau limbah hasil pengolahan biji jagung saja yang dapat dijadikan pakan ternak. Bahkan limbah tanaman jagung pun dapat dijadikan pakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dsb. Dalam sebuah jurnal ilmiah berjudul Limbah Tanaman dan Produk Samping Industri Jagung untuk Pakan yang ditulis oleh Budi Tangendjaja dan Elizabeth Wina, diterangkan bawah ada beberapa macam limbah tanaman jagung dan produk samping industri berbasis jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak. Di Indonesia, dikenal istilah lokal untuk beberapa limbah tanaman dan industri jagung.

 

Tebon jagung, yaitu seluruh tanaman termasuk batang, daun, dan buah jagung muda yang dicacah dan diberikan langsung kepada ternak. Petani yang hanya memproduksi tebon jagung biasanya bekerja sama dengan pengusaha peternakan. Petani hanya menanam jagung sebagai hijauan dan pada umur tertentu tanaman dipangkas dan dicacah untuk diberikan kepada ternak. Cacahan jagung juga dibuat silase.
 
Jerami jagung/brangkasan, yaitu bagian batang dan daun jagung yang dibiarkan kering di ladang dan dipanen pada saat tongkol dipetik. Jerami jagung seperti ini umumnya dijumpai di daerah penghasil benih ataujagung untuk keperluan industri pakan.
 
Kulit buah jagung, biasanya dibuang. Kulit jagung manis potensial untuk dijadikan silase karena kadar gulanya cukup tinggi.
 
Tongkol jagung/janggel, yaitu bagian dari buah jagung setelah biji dipipil.
 
Limbah jagung dengan proporsi terbesar adalah batang jagung (stover) dengan kecernaan bobot kering in vitro terendah. Kulit jagung merupakan limbah dengan proporsi terkecil tetapi mempunyai kecernaan lebih tinggi dibanding limbah lainnya (Tabel 16). Data yang hampir sama dilaporkan oleh Anggraeny et al. (2006), limbah jagung dari batang berkisar antara 55,4-62,3%, dari daun 22,6-27,4%, dan dari klobot antara 11,9-16,4%.
 
Tabel  Proporsi limbah pertanaman jagung, kadar protein kasar, dan nilai kecernaan bobot keringnya.
Limbah jagung
Kadar air (%)
Proporsi limbah (% BK)
Protein kasar  (%)
BK in vitro (%)
Batang  
70-75
5 0
3,7
5 1
Daun  
20-25
2 0
7,0
5 8
Tongkol   
50-55
2 0
2,8
6 0
Kulit jagung
 45-50
1 0 
2,8
6 8
 
 

Limbah tanaman jagung juga dapat dibuat menjadi silase jagung, untuk cara buat buatnya silahkan baca artikel Cara Membuat silase jerami jagung untuk ternak Ruminansia


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *